10 Tempat Wisata Paling Menarik di Bali | Wajib Anda Kunjungi

Dewiramedia – Akhir tahun akan segera datang. Bagi kamu yang belum punya referensi tempat liburan, mungkin ini dapat menjadi referensi. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata paling menarik di bali, semoga dapat menjadi referensi liburan kalian .

1. Bali Bird Park

Jika kamu ingin pergi ke tempat dimana binatang adalah tema utama, maka Bali adalah pilihan yang tepat. Taman tematis atau kebun binatang di Bali dikelola secara profesional dan di bawah pengawasan ketat standar internasional.

Memang harga yang ditawarkan jauh lebih mahal dibandingkan kebun binatang yang ada di daerah lain di Indonesia. Tapi tentu saja kamu bisa mengharapkan tempat yang bersih dan nyaman serta binatang-binatang di dalamnya terawat dengan baik.

Ada bermacam tema yang diusung, ada yang bertema safari seperti di Bali Marine and Safari Park ataupun selayaknya kebun binatang yang biasa ditemukan di tempat manapun di dunia seperti Bali Zoo.

Ada satu taman tematik yang memang mengkhususkan diri menjadi sebuah rumah bagi para burung, lebih tepatnya sebuah kerjaan kecil para burung yaitu Bali Bird Park.

Di sini kamu bisa berkenalan lebih dekat dengan seribu burung yang berasal dari 250 spesies berbeda. Bali Bird Park atau Taman Burung Bali berlokasi di Gianyar, kurang lebih bisa ditempuh dengan 20 sampai 30 menit berkendara dari Denpasar.

Bali Bird Park dibangun di lahan seluas dua hektar dan merupakan replika habitat bagi para burung yang tentu saja berarti pohon yang rindang serta taman yang indah dengan warna-warni bunga.

Bagi para burung yang bisa hidup bersama-sama di satu habitat, meskipun dari kalangan spesies yang berbeda, mereka ditempatkan di sangkar raksasa yang menyerupai hutan tropis.

Di sini burung-burung tersebut bisa berloncatan dan terbang dari satu pohon ke pohon yang lain dan kita pun bebas menikmatinya dari jalan setapak yang disedikan.

Khusus untuk para binatang yang memang tidak bisa bercampur, pembuatan lingkungan hidup yang menyerupai habitat aslinya masih dilakukan hanya saja kita cuma bisa melihat dari luar sangkar.

Ketika mengunjungi Taman Burung Bali ini, kamu bukan hanya bisa melihat dari dekat keanekaragaman burung serta bagaimana mereka hidup dan di alam yang seperti apa. Kamu bisa juga berinteraksi dengan para burung seperti memberi mereka makan ataupun berpose dengan para burung.

Selain sebagai tempat rekreasi, Bali Bird Park juga ditujukan sebagai tempat konservasi, jadi anak burung yang baru lahir dan masih dalam inkubator pun bisa kamu amati. Masih di tempat yang sama, Bali Bird Park juga adalah rumah bagi para reptil, yaitu di Bali Reptile Park.

Di tempat ini kamu bisa mengenal lebih dekat para reptil mulai dari kodok, ular, buaya bahkan komodo. Jangan khawatir dengan tiket, karena satu tiket kamu bisa untuk mengakses dua taman tematik sekaligus, Bali Bird Park dan Bali Reptile Park.

2. Echo Beach

Bukan Hanya Pantainya Para Peselancar Echo Beach dikenal sebagai pantainya para peselancar. Ombak yang besar dan konturnya yang berkarang memberikan tantangan tersendiri bagi para peselancar profesional.

Setiap hari pasti berdatangan para turis asing membawa sepeda motor yang telah dilengkapi tempat mereka bisa menaruh papan selancar.

Kebanyakan memang yang datang ke Echo Beach ini adalah turis asing karena pantai ini sendiri lebih terkenal bagi mereka dibandingkan di kalangan para turis domestik. Orang lokal yang datang pun biasanya adalah orang Bali yang ingin mengabadikan pemandangan matahari terbenam di Echo Beach ini.

Pemandangan matahari terbenam inilah yang menjadi salah satu data tarik kenapa Echo Beach bukanlah pantai yang diperuntukkan hanya untuk para peselancar.

Apalagi di pantai ini, tempat mengabadikan momen indah tersebut tidaklah begitu susah tanpa adanya lautan manusia yang memenuhi area pantai seperti apa yang sering kamu temukan di Kuta.

Sekarang pun Echo Beach sudah tidak seperti ketika pertama pantai ini hanya dikenal peselancar dengan satu restoran kecilnya. Sekarang pertumbuhan properti mewah seperti villa pribadi yang bisa disewakan, dari yang harganya setinggi langit sampai yang masih bisa dijangkau ada di sepanjang jalan sebelum mencapai pantai.

Banyak pula cafe dan restoran-restoran yang dibangun membuat Echo Beach tidak lagi pantai yang sangat sepi pengunjung. Seandainya kamu tidak tinggal di Canggu, lokasi Echo Beach ini tidaklah terlalu jauh dari pusat keramaian.

Ambil contoh paling dekat adalah Seminyak yang kira-kira akan memakan sekitar 20 menitan berkendara untuk bisa mencapai Echo Beach.

Dari arah Denpasar atau Seminyak, ikuti jalur Tanah Lot hanya saja jangan begitu saja mengikuti jalur utama ini karena sekitar 10 kilometer dari Tanah Lot akan ada petunjuk jalan yang berbelok ke arah kiri, yaitu jalan lebih kecil. Masih mengikuti jalan ini, akan ada papan penunjuk sederhana, dan juga yang terakhir, menunjukkan arah ke pantai Echo Beach. Ikuti saja jalan ini sampai akhir.

3. Pura Taman Ayun

Puranya Kerajaan Mengwi Sekarang ini, setiap harinya Pura Taman Ayun akan selalu dikunjungi oleh turis lokal ataupun mananegara. Pura ini cukup besar dan lokasinya ada di Mengwi Kabupaten Badung. Dikelilingi oleh sungai di bagian terluar dan pura bagian dalam dikelilingi kolam.

Pura Taman Ayun telah dibangun sedemikian rupa sehingga tidak hanya menampilkan arsitektur indah masa lalu tapi juga tata taman yang indah.

Pura ibu bagi kerajaan Mengwi ini dibangun kira-kira pada abad ke 17 oleh Raja Mengwi yang pertama, Cokorda Sakti Blambangan. Pura Taman Ayun sendiri berdiri di atas lahan seluas 11 x 250 meter dan dibagi menjadi tiga bagian.

Memasuki areal atau bagian pertama Pura Taman Ayun, dimulai dari pintu gerbang pertama dimana anda akan melewati jembatan di atas sungai. Di sini ada sebuah kolam dengan sembilan pancuran yang melambangkan Dewata Nawa Sanga, sembilan dewa penjaga arah mata angin.

Kolam ini ada di atas lapangan hijau tertata rapi sementara jalan berpaving membawa kamu ke tingkat lebih tinggi melewati gerbang ke dua masuk ke bagian ke dua pura Taman Ayun.

Di bagian kedua adalah satu pura kecil bernama Pura Dalem Bekak, diikuti Bale Pengubengan yang tepat berdiri di pintu masuk dan Bale Kulkul Tinggi.

Dari tempat ini pulalah kamu bisa melihat gerbang tinggi yang terakhir, bagian terdalam dan paling suci dari Taman Ayun. Untuk menjaga kesakralan bagian terdalam dari Pura Taman Ayun ini, publik sama sekali tidak diizinkan masuk ke dalam.

Tapi kamu masih bisa mengitarinya dari dinding terluar. Di area terdalam inilah dimana tempat persembahyangan umat Hindu dengan meru-meru bertingkat serta dikelilingi lagi oleh kolam.

Di sini para umat yang melewati gerbang utama, akan menyebrangi jembatan di atas kolam sebelum akhirnya memasuki areal persembahyangan yang berlantaikan pasir hitam.

Meski menyandang sebagai puranya kerajaan, pada saat piodalan, pura ini akan dipenuhi umat dari segala penjuru. Selain ke pura, ada sebuah museum yang didekasikan untuk kamu yang ingin tahu lebih dekat tentang ritual terkenal Pengrupukan, yaitu ogoh-ogoh.

Museum ini hanya berjarak beberapa meter dari pura Taman Ayun. Biasanya memang orang-orang akan berkunjung ke museum ini terlebih dahulu sebelum ke pura atau sebaliknya.

Ada beberapa ogoh-ogoh yang disimpan di museum ini dan merupakan kumpulan ogoh-ogoh terbaik dari berbagai daerah di Bali.

Tempat parkir yang terintegrasi, lokasi kantin yang terorganisir serta akses jalan berpaving, bisa dibilang Taman Ayun adalah tempat yang harus kamu singgahi setelah Ubud atau sebelum berkunjung ke Bedugul.

4. Air Terjun Tegenungan

Keindahan Bali memang tidak pernah habis untuk dihayati dan dinikmati. Salah satu objek wisata yang menjadi daya tarik Pulau Bali adalah keajaiban pesona alamnya.

Selama ini telah terkenal beberapa air terjun, antara lain Air Terjun Gigit di Buleleng dan Air Terjun Bukit Jati di Gianyar. Dan masih terdapat Air Terjun Tegenungan ini berlokasi di desa Kemenuh, Gianyar.

Untuk mencapai Air Terjun Tegenungan dari tempat parkir, kamu harus menuruni kurang lebih 150 anak tangga dan menyusuri tepian Sungai.

Ketika kamu sampai di depan air terjun dengan Ketinggian sekitar 50 meter ini, kamu akan terpukau dengan Pemandangan alam di sekitar Air Terjun Tegenungan cukup indah, dengan pepohonan yang hijau dan asri.

Di dekat air terjun telah dibangun tempat pemandian dengan beberapa pancuran yang berasal dari mata air alami. Penduduk sekitar sering mandi dan mengambil air untuk konsumsi sehari-hari di pemandian tersebut, terutama pada pagi dan sore hari.

Kalau kamu mau, kamu juga bisa mandi di sana. Kesejukan yang segar ketika percikan air mengenai wajah kita. Pada waktu turun menuju air terjun, mungkin tidak terlalu menguras tenaga.

Namun, saat harus kembali ke tempat parkir, ketahanan fisik kamu cukup diuji. Lumayan letih dan capek, Namun kamu tidak perlu khawatir, bila kehausan atau kelaparan setelah bermain-main di Air Terjun Tegenungan.

Di tempat parkir, tersedia warung-warung sederhana yang menjual makanan dan minuman ringan. Sambil menikmati makanan dan minuman dari ketinggian kamu bisa menikmati Pesona Keindahan Alam yang sangat menawan dan melihat keindahan Air Terjun Tegenungan dari kejauhan.

5. Indahnya Kerta Gosa

Ada banyak tempat bersejarah di Bali, baik itu mengenai masuknya pengaruh agama Hindu dan Buddha, tentang kerajaan-kerajaannya, pura-puranya termasuk masa-masa penjajahan Belanda di pulau ini. Salah satunya adalah Kerta Gosa. Kerta Gosa merupakan saksi bisu dari pendudukan Belanda di zaman kerajaan Klungkung.

Berawal dari tempat pertemuan Raja dengan para penasihat dan pejabat istana, Kerta Gosa berubah menjadi balai sidang di zaman pendudukan Belanda. Kerta Gosa sendiri dibangung pada tahun 1686 oleh Dewa Agung Jambe.

Di tahun 1908 sampai tahun 1942, fungsi Kerta Gosa yang sebagai balai pertemuan berubah menjadi pengadilan. Masih pula dilanjutkan pada masa pendudukan Jepang di tahun 1942 sampai 1945.

Kerta Gosa di abad ke-21 ini pun masih dirawat dengan baik. Keindahan arsitektur Bali dengan ukiran rumitnya masih bisa dinikmati.

Bisa dibayangkan bukan, arsitektur lebih dari 300 tahun lalu tanpa diragukan lagi merupakan surga bagi para pecinta arsitektur, fotografi dan sejarah. Tapi bagi mereka yang paling awam sekalipun dengan dunia-dunia tersebut akan mudahnya jatuh cinta dengan Kerta Gosa.

Klasik dan menawan mungkin dua dari sekian kata yang tepat mendeskripsikan Kerta Gosa. Meskipun, Bale Kambang lebih sering disalahartikan sebagai Kerta Gosa.

Berada di satu kompleks yang sama, Bale Kambang memang lebih menarik mata dibandingkan Kerta Gosa yang merupakan bangunan kecil tapi paling tinggi di pojokan.

Bale Kambang ini dikelilingi kolam lotus dengan sebuah jembatan sebagai satu-satunya akses masuk dan keluar. Bale Kambang ini adalah tempat dimana para keluarga kerajaan melaksanakan upacara manusa yadnya seperti pernikahan dan potong gigi.

Di langit-langit Bale Kambang pula telah dipenuhi lukisan khas Kamasan yang mendeskripsikan upacara-upacara yang ada di Bali seperti Tumpek Bubuh.

Sementara itu, aktor utama yang tenggelam oleh pemeran pendukung adalah sebuah bangunan tinggi di pojok yang memiliki kursi dan meja sebagai saksi bisu sejarah di Kerta Gosa. Masih di tempat yang sama pula, kamu bisa berkunjung ke sebuah museum.

Tersimpan di dalamnya adalah beberapa peninggalan sejarah yang merupakan bagian dari kerajaan Klungkung. Seandainya keindahan klasik masa lalu adalah favorit kamu, maka Kerta Gosa adalah tempat yang tidak seharusnya dilewatkan ketika berada di Bali.

6. Pasar Klungkung

Kalau yang namanya belanja itu memang tidak ada matinya. Meski capek, entah karena dari satu toko ke toko lain, eksplorasi barang ataupun karena lokasi belanja yang lumayan jauh, yang namanya belanja memang tidak pernah membosankan.

Paling tidak hampir semua wanita pasti setuju dong dengan pernyataan itu. Entah mau di supermarket, di negeri sendiri bahkan bisa juga sampai ke luar negeri, belanja itu susah bikin kapok. Bakal lebih capek lagi kalau sudah belanja di pasar tradisional.

Apalagi kalau bukan perang harga dengan si empunya toko, hargamu harga dia, siapa yang menang atau cari jalan tengah kalau kamu sudah ngebet banget sama barang incaranmu.

Jadi, kalau sedang liburan di Bali, jangan lupa mampir ke Pasar Klungkung, apalagi kalau ada Kerta Gosa di jadwal tempat yang harus dikunjungi. Ada apa sih disini? Di Pasar Klungkung yang lokasinya tepat di seberang jalan Kerta Gosa inilah kamu bisa menemukan kain tenunan khas Bali yang dibuat tangan. Namanya kain endek. Akhir-akhir ini kain endek sangat populer di Bali.

Bukan hanya sebagai kemben untuk ke pura saja lho ya, kain ini juga sering dipakai untuk pakaian formal ataupun santai semisal gaun dan rok.

Dibuat secara tradisional, yaitu tanpa mesin sekalipun melainkan dengan peralatan tradisional, tangan-tangan kreatif para wanita ini menjalin satu persatu benang tersebut menjadi satu kain kembem yang indah. Membeli satu ataupun dua dari kain ini sebagai kenang-kenangan tentu bukan hal yang merugikan.

Tapi tentu, pertanyaan selanjutnya adalah apakah memang harus sejauh itu pergi ke Klungkung. Memang di daerah lain di Bali, seperti di Bali selatan ada pula toko ataupun supermarket menjual kain endek, tapi di Pasar Klungkung kamu bisa mendapat harga lebih murah dan tentu saja kesempatan berinteraksi dan melihat kehidupan para warga lokal dari dekat.

Selain kain endek, di pasar ini dijual juga pelengkap pakaian saat Hindu di Bali melaksanakan kebaktiannya seperti kebaya, hiasan kalung, anting, udeng dan masih banyak lagi. Di lain tempat juga ada bagian pasar yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari.

Di sisi lain tempat ini ada deretan pedagang canang yang menghias janur dengan bunga-bunga indah, siap untuk dibeli sebagai perlengkapan persembahyangan umat Hindu. Penjual jajanan tradisional juga ada, apalagi bagi kamu yang suka dengan kulinari tradisional di Bali.

7. Pesona Fajar di Puncak Batur

Tidak salah jika Kintamani yang merupakan kawasan pegunungan sejuk di bagian utara Kabupaten Bangli ini menjadi salah satu tempat wisata Bali yang wajib dikunjungi. Keindahan panoramanya memang luar biasa, selain itu dari sisi ilmu pengetahuan, Kawasan Kintamani yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai bagian dari jaringan Global Geopark, juga sangat istimewa.

Kawasan wisata Kintamani ini sejatinya adalah sebuah kaldera raksasa sebuah gunung purba yang di dalam kawahnya sekarang terdapat gunung berapi aktif yang kita kenal sebagai Gunung Batur dan sebuah danau yang kita kenal sebagai Danau Batur.

Biasanya wisatawan menikmati keindahan panorama Kintamani dari kawasan Penelokan di bibir kaldera. Selain berjejer restoran dan fasilitas wisata lain, di tempat ini ada sebuah tempat yang memang disediakan khusus untuk menikmati pemandangan. Sementara itu hanya sebagian kecil saja wisatawan yang turun sampai ke tepi danau.

Padahal di tepian danau ada sejumlah tempat yang menarik untuk dikunjungi juga lho, termasuk Desa Trunyan, desa tradisional masyarakat Bali Aga yang terkenal karena tradisinya yang menempatkan jenazah orang yang sudah meninggal di bawah sebuah pohon besar sampai membusuk dan menyisakan tulang belulang.

Jika waktu yang kamu miliki untuk berwisata di Bali cukup leluasa, ada baiknya kamu meluangkan sebagian waktu yang kamu miliki untuk mendaki ke puncak Gunung Batur.

Jangan kaget dulu, pendakian ke puncak Gunung Batur berbeda dengan pendakian kebanyakan gunung lain yang memerlukan fisik yang prima, peralatan lengkap, dan keterampilan khusus. Siapapun yang memiliki kondisi fisik sehat rata-rata bisa melakukannya. Rutenya tidak terlalu berat, sementara untuk mendaki mencapai puncak juga tidak perlu waktu terlalu lama, hanya sekitar 2 sampai 3 jam saja.

Mereka yang memiliki fisik yang prima dan terbiasa mendaki gunung bahkan bisa menempuhnya dalam waktu 1 sampai 1.5 jam. Yang paling praktis adalah mengikuti paket aktivitas wisata mendaki Gunung Batur yang disediakan sejumlah operator wisata yang dapat dibooking secara online atau melalui hotel tempat kamu menginap. Biasanya paketnya sudah termasuk antar-jemput, tiket, bahkan pemandu pendakian.

Tetapi kamu juga bisa datang sendiri ke kawasan pintu pendakian yang terletak di dekat Pura Bukit Jati di kaki Gunung Batur. Di sana biasanya ada banyak pemandu pendakian yang menawarkan jasa. Kamu hanya perlu membayar jasa pemandu plus tiket masuk ke kawasan Gunung Batur. Jasa pemandu biasanya ditetapkan berdasarkan negosiasi, sementara tiket masuk harganya Rp. 10.000.

Banyak wisatawan muda yang cukup nekat naik sendiri tanpa bantuan pemandu. Saat terbaik untuk mendaki adalah dini hari untuk mengejar panorama sunrise di puncak. Supaya tidak ketinggalan sunrise, biasanya pendakian dimulai sekitar jam 3 dini hari. Dari pusat-pusat konsentrasi wisatawan seperti Kuta, Denpasar, Sanur, dan sekitarnya.

Perlu waktu sekitar 2 jam untuk mencapai kaki Gunung Batur, jadi kamu harus berangkat selepas tengah malam. Karena suasana masih sangat gelap dan kita mendaki hanya mengandalkan lampu senter, biasanya perjalanan mendaki relatif cepat.

Jika kamu memulai pendakian pada pukul 3 dini hari, biasanya masih ada waktu sekitar 30 menit sebelum fajar menyingsing. Kamu bisa menghangatkan diri dulu dengan minuman atau makanan yang kamu bawa. Jika kamu tidak membawa bekal, di puncak ada juga warung sederhana yang menjajakan kopi panas dan mie instan rebus yang bisa dipesan dengan telor dan nasi putih.

Jangan kaget dengan harganya, bayangkan saja pedagangnya harus mengangkut sampai ke puncak gunung.

Saat matahari mulai menyingsing itulah semua keajaiban alam terhampar di depan mata dan semua kelelahan yang mendera dari sejak kamu dipaksa bangun tengah malam, berkendara berjam-jam, dan berjalan mendaki di pagi buta, terbayar lunas.

Saat matahari semakin meninggi kita juga bisa melihat hamparan dataran rendah di kawasan timur Bali termasuk Gunung Agung yang menjulang di kejauhan. Bahkan jika cuaca cerah, kita juga bisa melihat bayangan Gunung Rinjani di cakrawala, padahal gunung itu berada di Pulau Lombok yang terpisah selat yang cukup lebar.

Menyeberangi Selat Lombok dengan ferry memakan waktu antara 4.5 sampai 6 jam tergantung kondisi cuaca. Nah perjalanan turun, meskipun mestinya lebih ringan, tidak selalu lebih singkat. Karena sudah terang kita bisa melihat bahwa medan yang dilalui ternyata tidak semudah yang kita bayangkan.

Jadilah kita lebih hati-hati melangkah sambil berandai-andai bagaimana kita bisa menempuhnya dengan selamat dalam keadaan gelap gulita dan setengah tertidur.

Selain itu karena pemandangan sepanjang jalan tidak kalah indah, kita juga akan terus tergoda untuk berfoto-foto, entah mengabadikan keindahan alam ataupun sekedar narsis.

8. Water Jet Pack

Bali Dengan sejumlah pantai yang menjadi salah satu daya tarik utamanya, aneka aktivitas petualangan di lautan yang dikenal sebagai aktivitas watersport tersedia di Bali.

Kita mungkin sudah sangat sering mendengar aneka istilah watersport Bali seperti banana boat, rolling donut, parasailing, surfing, surfboarding, windsurfing, dan masih banyak lagi yang lainnya. Mana yang lebih seru, lebih asik, lebih menantang, itu mungkin soal selera.

Mereka yang pernah atau bahkan sering berwisata ke Bali mungkin sudah pernah mencoba salah satu, beberapa, atau bahkan semuanya. Kalo ditanya belum tentu juga bisa menentukan mana yang paling asik. Nah baru-baru ini, ada aktivitas watersport baru nih.

Sebetulnya sih ya nggak baru-baru amat, karena di tempat wisata pantai lain, di negara lain, sudah cukup lama ada. Tapi di Bali, aktivitas watersport yang namanya water jet pack ini masih relatif baru.

Belum banyak operator yang menyediakan, mungkin selain karena masih baru, sepertinya memang peralatan yang dipergunakan juga relatif mahal. Hukum ekonomi tentu berlaku, penyedianya jarang, investasi di peralatannya mahal, ya otomatis harga juga lumayan.

Tapi buat yang anggaran liburannya agak longgar, tentu harga menjadi pertimbangan yang kesekian, yang penting seru. Kalo soal seru, pastinya water jet pack ini memang seru.

Dengan menggendong water jet pack di punggung kita bisa melayang terbang sampai 10 meter di atas permukaan air, persis seperti Iron Man.

Hanya saja yang mendorong bukan mesin jet yang nampak mengeluarkan api seperti layaknya film-film super hero. Sesuai dengan namanya, water jet pack melayang karena semburan air bertekanan tinggi.

Peralatan water jet pack yang digendong di punggung tidak bekerja sendirian, tapi bersama dengan jetski.

Prinsip kerjanya, tenaga yang biasanya menyemburkan air dari ekor jetski untuk melesatkannya dengan kecepatan tinggi, disalurkan melalui selang besar ke perangkat yang digendong, dimana semburan air bertekanan tinggi itu dibagi menjadi dua semprotan melalui nozzle di sisi kiri dan sisi kanan.

Saat kita bermain water jet pack Bali, kita bergerak naik, turun, maju, belok kiri, belok kanan, dengan mengatur arah salah satu atau kedua nozzle tersebut melalui dua tuas pengendali di kiri dan kanan badan.

Untuk mereka yang masih belajar, biasanya instruktur yang duduk di atas jetski membantu dengan mengatur “gas” sehingga besar kecilnya tekanan bisa dikendalikan. Sementara digunakan untuk bermain water jet pack, jetski-nya sendiri tidak punya tenaga, dia seolah-olah ditari di belakang oleh selang yang juga dipakai untuk menyalurkan tekanan.

Karena perangkat yang digendong tidak bisa berdiri sendiri, mengandalkan tenaga jetski, aktivitas ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kalau selewat mungkin kamu mengira peralatan ini cukup mudah dikendalikan, sebetulnya tidak terlalu mudah juga.

Untuk mereka yang baru pertama kali bermain, bisa maju sambil sedikit melayang di atas air secara konstan saja sudah keren banget. Tapi mereka yang sudah sangat trampil, sepertinya manuver yang bisa dilakukan sangat banyak, bahkan ada yang bisa berputar-putar di udara seperti layaknya akrobat pesawat terbang.

Kalau kamu tertarik, bersiap-siaplah untuk merogoh kocek sedikit lebih dalam. Saat ini, beberapa operator yang menyediakan aktivitas water jet pack di Bali mematok harga antara $125 sampai $130 untuk satu sesi selama 15 menit.

Kalau dikalikan dengan kurs rupiah yang terus melemah terhadap dolar, lumayan juga sih. Tapi lagi-lagi, bagi kamu yang lebih memprioritaskan pengalaman daripada harga, sangat layak dicoba.

9. Bukit Campuhan

Sudah biasa jika kamu berlibur dan berwisata ke pantai-pantai Bali. Keindahan Pulau Dewata Bali ini tidak hanya terletak di bagian pantainya saja, namun kamu juga bisa mencoba dan menikmati keindahan rumput yang hijau dan keasrian alamnya yang mengagumkan di Bukit Campuhan. Bukit Campuhan ini berlokasi di Ubud-Gianyar, Bali.

Bukit Campuhan ini dijadikan salah satu pilihan utama dan menjadi tempat favorit untuk kamu ketika berkunjung ke Ubud. Lokasi ini sedikit sembunyi, karena kamu harus jalan menuruni jalanan yang turun tajam, lalu menikmati Keindahan Jembatan kecil yang masih alami dan segar, dengan keindahan sungai kecil yang mengalir.

Setelah itu kamu harus melewati beberapa anak tangga naik, namun rasa letih dan capekmu akan hilang ketika kamu berjalan diantara rumput hijau yang membentang luas, dengan pesonanya yang sangat alami. Selain keindahan alam dari bukit ini, para wisatawan pun dapat melakukan aktivitas trekking di bukit ini.

Di Bukit Campuhan ini sangat cocok sekali untuk kamu yang ingin foto pre-wedding, dan sering menjadi target utama untuk para fotografer. Namun kamu juga harus bersiap-siap membawa bekal atau sekedar minuman untuk memulihkan tenaga kamu, karena tidak ada penjual di sekitar Bukit Champuhan ini.

10. Pantai Balangan

Ada berpuluh-puluh pantai cantik di pulau Bali, dari ujung timur ke ujung barat dan dari barat ke timur. Semua memiliki keunikannya tersendiri tapi memang tidak bisa disangkal bahwa keindahan yang lebih indah ada di pesisir selatan.

Pantai-pantai itu hanya saja banyak yang tersembunyi di balik medan berat. Menuruni ratusan tangga, melintas di samping jurang ataupun menuruni bukit yang terjal. Tapi tetap saja hal itu tidak membuat sebagian orang menyerah, malah ada yang tertantang untuk menyibak keindahan langka dari surga tropis.

Tapi nanti dulu, tidak semua pantai di pesisir selatan menantang adrenalin dan tenaga anda. Pantai Balangan hadir dengan suasana cukup berbeda.

Pantai berpasir putih ini menawarkan surge tropis yang tidak memerlukan pertarungan dengan tenaga dengan menaiki atau menuruni bukit terjal, menyusuri jalan di tepi jurang atau semua hal-hal seram yang sering terdengar ketika orang sesederhana ingin pergi ke pantai.

Memang jalan menuju Pantai Balangan agak sedikit membingungkan. Jalannya berkelok-kelok dan banyak cabang jalan kecil yang kalau sampai kamu meninggalkan jalan utama, jelas tersesat adalah jawabannya.

Fokus di jalan utama adalah kunci mencapai pantai Balangan. Sesampainya di tempat parkir yang adalah tepat diatas bukit karang, beberapa anak tangga adalah pemisah kita dengan Pantai Balangan yang ada di kaki bukit. Bentangan pasir putih nan indah serta air biru yang menyihir mata, benar-benar menggambarkan surge tropis.

Terlihat pula barisan rapi sunbeds serta payung-payung besar yang bisa disewa untuk berjemur. Meskipun, harus diakui bahwa kita sebagai orang Indonesia lebih banyak menghindari sinar matahari dibandingkan menawarkan tubuh kita untuk dirubah jadi coklat atau kehitam-hitaman.

Untuk itulah, coba lirik sebelah kanan kamu. Bagian kanan Pantai Balangan adalah bagian berkarang landau berlubang. Lubang-lubang karang tersebut kadang memerangkap ikan meski lebih banyak batu dan kerikil-kerikil kecil.

Di dekat lantai karang ini adalah ceruk-ceruk karang, lumayan besar jadi orang dewasa bisa masuk dan bersembunyi dari matahari sambil menunggu matahari terbenam. Matahari terbenam di Balangan tidak kalah dengan pantai-pantai lainnya di Bali, jadi jangan sampai kamu lewatkan hal ini ketika berkunjung ke sini. Ingat, hati-hati saat melangkah di sini karena karang-karang tersebut lumayan tajam. Kembali ke tempat parkir, mungkin kamu bisa menjelajah isi atas bukit. Dari bukit kamu bisa ke pinggir dan melihat bentangan Pantai Balangan bahkan sampai Jimbaran dan Kuta.

Di sini ini yang juga jadi tempat favorit pre-wedding atau pengambilan sumpah suami-istri. Seringnya akan ada lengkung bunga tepat di arah bukit yang agak menjorok ke laut.

Di dekat sini pula ada pura umat Hindu, bukan hal yang aneh karena kita bisa menemukan pura di setiap sudut pantai di pulau ini mengingat kearifan lokal yang memandang laut sebagai tempat sakral.

 

__Terbit pada
Oktober 18, 2021
1

One comment on “10 Tempat Wisata Paling Menarik di Bali | Wajib Anda Kunjungi”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *