Dewiramedia.com – Pandemi covid-19 yang saat ini masih melanda Negara-negara diseluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Sangat membawa dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian masyarakat.  Salah satu permasalahan yang timbul adalah semakin bertambahnya penggangguran pada usia yang produktif, dimana banyak perusahaan-perusahaan yang akhirnya memutuskan untuk menutup usahanya atau gulung tikar, yang disebabkan oleh pendapatan dari penjualan yang semakin hari semakin menurun dan juga ditambah dengan beban biaya untuk menggaji karyawan serta biaya untuk keperluan operasional sehari-hari perusahaan yang tidak tertutup dari hasil keuntungan atau pendapatan penjualan. Sehingga, banyak pengusaha yang dengan terpaksa harus merumahkan atau melakukan pemutusan kerja sepihak (PHK) kepada sebagian bahkan seluruh karyawan yang dimilikinya.

Hal ini pun pada akhirnya menyebabkan lonjakan pengangguran yang sangat signifikan dikota-kota besar di Indonesia, salah satunya dikota Tangerang Selatan. Dari Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Selatan, Bapak Sukanta mengungkapkan bahwa “ Data terkahir kita ada 84.000 orang yang kini menganggur . Ini belum ditambah dengan jumlah tamatan sekolah yang baru lulus sekolah yang memang kesulitan cari pekerjaan karena memang kondisinya sedang seperti ini,” ungkap Sukanta.

Memang dikondisi yang memperihatinkan seperti saat ini, dimana perputaran ekonomi yang akhirnya melambat,  seiring ditetapkannya peraturan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dimana aktivitas sehari-hari masyarakat menjadi dibatasi dengan tujuan untuk memutus penyebaran dari virus covid-19, sehingga berpengaruh terhadap salah satu sektor perekonomian masyarakat. Hal tersebut menjadi tantangan yang sangat sulit bagi pengusaha dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya.

Namun, ditengah lonjakan penggangguran karena efek dari pandemi saat ini,  ada sebagian dari generasi muda yang justru mencoba membuka peluang usaha membuka lapangan pekerjaan yang baru dengan cara membangun usahanya sendiri mulai usaha penjualan online, seperti membuka toko diaplikasi belanja online atau memasarkan produk yang dijual melalui media massa ataupun usaha secara offline, walaupun usaha secara offline yang sempat menurun, namun kini seiring dengan pelonggaran dari peraturan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), usaha-usaha tersebut kini perlahan mulai bangkit. Dapat dilihat disekitar kita, sudah banyak berdiri usaha angkringan atau semi cafe yang menerapkan makan ditempat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang saat ini sangat digemari oleh kalangan generasi muda sebagai tempat untuk bersantai.

Pada akhirnya, dengan adanya anak-anak muda tersebut yang berani membuka usaha baru. Menjadi efek yang positif terhadap perekonomian masyarakat. Dengan adanya usaha-usaha baru berdampak pula pada kebutuhan tenaga kerja, atau dengan kata lain dapat membantu membuka lapangan pekerjaan bagi pekerja yang sementara ini sedang menganggur atau tidak aktif bekerja karena diberhentikan atau dirumahkan.

Walaupun perkembangan usaha tersebut tidak sebanding dengan angka peningkatan dari  kasus pengangguran yang disebabkan oleh efek dari pandemi covid-19. Setidaknya, perkembangan usaha tersebut dapat memberikan harapan bagi calon pekerja yang saat ini membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.  Serta dapat juga menjadi motivasi bagi orang lain diluar sana untuk berani bangkit dan tidak terus terpuruk pada keadaan dengan menciptakaan peluang usaha yang kreatif sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan yang diharapkan dapat menurunkan tingkat penggangguran dimasyarakat.

Terlebih lagi kita tidak boleh menyerah pada keadaan serta tetap yakin dan berusaha sebaik mungkin bahwa pandemi covid-19 ini akan segera berakhir, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan sehari-hari secara normal kembali.

Pengirim : Muhammad Iqbal Pratama