Berbahaya, Yuk Mulai Dari Sekarang Hindari Perilaku Mager
Dewiramedia.com – Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terjadi hampir 2 tahun lamanya. Covid-19 pertama kali terjadi dan ditemukan pada tanggal 2 Maret 2020. Di masa pandemi ini pemerintah mewajibkan dan mengharuskan kita semua untuk melakukan sesuatu dari rumah atau bisa dikatakan melalui jaringan (daring), dikarenakan pada masa ini semua dilakukan secara daring seperti bekerja, sekolah dan belanja secara daring.
Hal ini dapat menimbulkan rasa malas pada diri setiap individu, karena pada saat melakukan pembelajaran, bekerja, dan belanja secara daring seseorang tidak perlu mengeluarkan tenaga yang besar dalam beraktivitas. Contoh : ketika sekolah secara daring terkadang ada sebagian orang yang hanya masuk kedalam Ruang Zoom atau Google Meet, setelah masuk biasanya mereka akan meninggalkan perangkat mereka dan kembali rebahan tanpa mendengarkan apa yang disampaikan orang yang ada dalam Ruang Zoom atau Gmeet.
Kemudahan yang didapat dengan sistem daring juga membuat seseorang malas keluar rumah. Mereka beranggapan bahwa untuk apa mereka keluar jika semua bisa dilakukan dengan cara daring. Bahkan untuk belanja barang sehari-hari dan keperluan banyak diantara mereka lebih memilih belanja secara daring melalui aplikasi, mereka hanya duduk diam saja di rumah sambil memesan barang yang dibutuhkannya . Dengan adanya kemudahan ini semakin membuat manusia malas untuk bergerak karena semua bisa didapatkannya dengan mudah.
Ternyata malas gerak, kurangnya melakukan aktivitas secara fisik dan selalu rebahan dalam dunia kesehatan disebut dengan Sedentary Lifestyle, menurut badan kesehatan dunia World Health Organization atau biasa yang kita kenal dengan WHO. Gaya hidup sedentary merupakan salah satu penyebab dari kasus kematian yang ada di dunia.
Mager sangat berpengaruh pada kesehatan kita, lalu apa saja dampak buruk dari mager bagi kesehatan. Berikut dampak buruk dari perilaku mager:
1. Mempengaruhi kinerja otak dalam berpikir
Perlu kita ketahui bahwa otak akan semakin cepat prosesnya dalam berpikir jika seseorang sering menggunakan otaknya untuk berpikir. Apabila seseorang tidak membiasakan dan mengasah otaknya untuk berpikir, hal ini bisa saja memperlambat proses berpikir seseorang. Apalagi jika terlalu sering mager dan hanya menghabiskan waktu dengan rebahan saja dan kurang mengasah dan menggunakan otak untuk berpikir dalam jangka waktu yang lama, maka akan berpengaruh dengan daya pikir sehingga memperlambat kinerja otak dalam berpikir.
Namun hal ini bisa saja tidak terjadi jika seseorang yang rebahan tetapi dia masih menggunakan dan mengasah otaknya untuk berpikir, maka daya pikirnya tidak akan terganggu serta tidak memperlambat proses berpikir.
2. Menyebabkan diabetes
Orang yang malas gerak dan malas melakukan aktivitas fisik apalagi disertai dengan pola makan yang tidak sehat lebih mudah terkena penyakit diabetes. Bergerak dan melakukan aktifitas fisik diperlukan karena tubuh perlu memecah lemak, jika sesorang malas bergerak tubuh akan terus menimbun lemak sehingga terjadi gangguan insulin. Gula darah (glukosa) akan terus meningkat sehingga mengakibatkan diabetes.
Untuk menghindari hal itu semua berikut beberapa tips menghilangkan kebiasaan mager:
- Lakukan olahraga selama 3 kali dalam seminggunya.
Cobalah olahraga dengan olahraga sederhana yang bisa dilakukan dimana saja baik dirumah, dikantor atau disekolah. Salah satu contoh olahraga yang sederhana seperti push up, plank, lari dan masih banyak lagi.
- Pesan makanan atau barang secara langsung
Biasakan untuk tidak memesan makanan atau barang melalui aplikasi. Lebih baik kita datang langsung ke tempat yang menjual makanan atau barang.
- Biasakan tidur yang cukup
Jangan sering begadang jika tidak ada hal penting yang dilakukan. Waktu tidur yang disarankan adalah 7-9 jam sewaktu malam, agar tubuh tampak sehat dan bugar untuk melakukan suatu aktivitas. Jika tubuh tidak terpenuhi waktu istirahatnya maka rasa malas-malasan untuk melakukan aktivitas akan semakin meningkat.
Penulis : M. Abrar