masjid perjuangan 45 medan

Makna Dibalik Masjid Perjuangan 45

Dewiramedia.com – Masjid merupakan tempat ibadah umat islam. Di Kota Medan banyak terdapat masjid yang mengandung makna sejarah didalamnya. Salah satunya Masjid Perjuangan 45. Biasanya masjid-masjid di Indonesia menggunakan nama yang berhubungan dengan islam dan juga biasanya menggunakan bahasa arab, seperti Masjid Al-Amin, Al-Iman, Al-Mu’minun dan masih banyak lagi. Berbeda dengan masjid-masjid lainnya, Masjid Perjuangan 45 tidak  menggunakan nama yang berhubungan dengan islam dan juga tidak menggunakan bahasa arab seperti masjid pada umumnya.

masjid perjuangan 45

Ket Gambar : Masjid Tempo Dulu

SEJARAH MASJID PERJUANGAN 45

Masjid ini mempunyai nama yang berhubungan dengan sejarah. Ya, ketika kita mendengar nama masjid ini, pasti kita bisa langsung tau bahwa masjid ini ada hubungannya tentang perjuangan pejuang kemerdekaan 1945. Karena nama masjid ini sudah jelas sekali mengarah ke perjuangan 45 seperti namanya Masjid Perjuangan 45.

Bangunan masjid ini tidak ada yang beda dengan masjid lainnya hanya saja namanya yang berbeda. Dibangunan masjid ini sama seperti biasanya sama-sama mempunyai kubah dan 1 menara masjid. Pada masa sekarang tahun 2021 masjid ini memiliki nuansa warna emas pada bagian menara dan kubah sehingga menambah kesan mewah pada masjid ini

Masjid Perjuangan 45 ini berlokasi di Jalan Prof. HM. Yamin Sh No.51, Sei Kera Hilir II Kec. Medan Perjuangan Kota Medan. Sebelum bernama Masjid perjuangan 45, masjid ini sudah beberapa kali melakukan pergantian nama. Masjid ini pertama kali diberi nama Masjid Kayu Besar. Karena pada saat itu terdapat kayu besar sehimgga dinamakan dengan nama Masjid Kayu Besar. Masjid ini berdiri diatas tanah wakaf milik Almarhum Tengku Matseh. Tanah ini diwakafkan pada tahun 1922

Kemudian  Masjid ini berganti nama menjadi Masjid Asy-Syuhada. Kemudian pada tahun 1945 tentara sekutu mengebom masjid ini. Para tentara sekutu ini menganggap para Pejuang Indonesia menyusun taktik peperangan didalam masjid ini setelah melaksanakan shalat. Mereka juga berpendapat bahwa masjid ini tempat berkumpul para pejuang. Sehingga mereka mengebom masjid ini yang mengakibatkan masjid ini hancur terkena ledakan dan  rata dengan tanah.

masjid perjuangan 45

Ket gambar: Kondisi Masjid Setelah Dibom

5 tahun kemudian tepatnya tahun 1950 masjid ini dibangun kembali oleh para pejuang dengan bangunan yang sederhana. Tahun 1963 dibangun Yayasan sosial yang didirikan khusus untuk mengelola tanah wakaf masjid ini. Tahun 1950 Masjid ini bernama Masjid Raya Medan Timur. Masjid ini berhasil memperoleh sertifikat tanah No. 11 Tahun 1975 dari Kantor Agraria Kota Medan.

Luas tanah masjid ini 6.176 m2, Tetapi yang sangat disayangkan dari masjid ini, sampai sekarang sebagian tanah masjid ini masih dikuasai oleh pihak lain. Mereka menganggap sebagian tanah itu milik mereka. Pada awalnya sebagian tanah ini dipinjam untuk dibuat sebuah kantor yaitu Kantor Wedana. Kantor  ini termasuk kantor tua. Setelah kantor ini tutup atau tidak beroperasi lagi. Ada oknum yang memanfaatkan kantor ini dan menguasai tanah ini. Mereka menganggap itu tanah mereka bukan tanah masjid. Sampai saat ini belum mendapatkan haknya mengambil tanah yang seharusnya itu tanah masjid.

Pihak masjid sedang memperjuangkan dan mengumpulkan data-data terkait bahwa tanah itu milik masjid dan akan diproses di pengadilan. Untuk memperjuangkan kembali tanah yang dikuasai oleh pihak lain sejumlah tokoh dan masyarakat mendirikan kembali Yayasan Masjid Perjuangan 45 pada tahun 2017 untuk melakukan tindakan hukum agar tanah wakaf yang diambil alih bisa menjadi milik masjid dan digunakan untuk kemakmuran masjid dan kemaslahatan umat. Pihak masjid sangat berharap bisa mendapatkan kembali tanah masjd yang diambil alih oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, mereka memanfaatkan tanah hanya untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan bersama.

Akhirnya pada tahun 1990 masjid ini diganti lagi namanya menjadi Masjid Perjuangan 45. Nama ini masih digunakan sampai sekarang. Kenapa dinamakan Masjid Perjuangan 45 karena masjid ini merupakan simbol sejarah perjuangan pejuang dan mujtahid melawan para penjajah. Didalam masjid ini para pejuang sering melaksanakan shalat berjamaah dan tempat berkumpulnya para pejuang untuk menyusun taktik dan menjadikan masjid ini sebagai benteng pertahanan.

masjid perjuangan 45

Ket Gambar: Masjid Sekarang

Beberapa Kegiatan Yang Ada Didalam Masjid

Sebelum Covid-19 menyerang Indonesia masjid ini aktif melaksanakan beberapa kegiatan kegiatan yang bermanfaat. Diantaranya mengadakan pengajian dimulai dari magrib sampai isya setiap malam kamis. Kegiatan ini menjadi kegiatan  rutin yang  dilakukan oleh jamaah Masjid Perjuangan 45 pada malam kamis. Disetiap kamis  sore masjid secara khusus melakukan pengajian untuk  kaum ibu-ibu. Pada hari minggu pagi diisi dengan kuliah subuh atau pengajian yang dilakukan selepas shalat subuh. Pengajian pengajian yang dilakukan di masjid ini tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk menambah keimanan serta mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim

Ketika Covid-19 terjadi sebagian kegiatan-kegiatan yang ada di Masjid terpaksa harus dibatasi dan ditiadakan untuk menghindari dan mencegah penularan virus covid 19.


Pengirim : M. Abrar Putra Kaya Harahap

Mahasiswa UIN Sumatera Utara

__Terbit pada
Desember 30, 2021
__Kategori
Artikel
1

One comment on “Makna Dibalik Masjid Perjuangan 45”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *