orang-orang fakir miskin yang dahulu masuk surga

ORANG-ORANG FAKIR MISKIN LEBIH DAHULU MASUK SURGA

Dewiramedia.com – Imam Ahmad berkata bahwa berkata kepada kami Hammad bin Salamah dari Muhammad bin Amr dari Abu Salamah dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

يَدْخُلُ فُقَرَاءُ المُسْلِمِينَ الجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِنِصْفِ يَوْمٍ وَهُوَ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ

“Orang-orang fakir kaum Muslimin lebih dahulu masuk surga dari pada orang-orang kaya kaum Muslimin dengan selisih waktu setengah hari dan ia adalah lima ratus tahun (dunia).” (Diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata bahwa hadits ini hasan shahih dan perawinya dipakai hujjah oleh Muslim dalam Shahih-nya).

Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas Ad-Duri dari Al Maqbari dari Said bin Abu Ayyub dari Amr bin Jabir A-Hadhrami dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhuma dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda,

يَدْخُلُ فُقَرَاءُ أُمَّتِي الجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِأَرْبَعِينَ خَرِيفَاً
“Orang-orang fakir umatku masuk surga sebelum orang-orang kaya dengan selisih waktu empat puluh tahun.” Diriwayatkan Tirmidzi).

Dalam Shahih Muslim disebutkan hadits dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhuma yang berkata bahwa saya mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Orang-orang fakir kaum Muhajirin mendahului (masuk surga) sebelum orang-orang kaya dengan selisih waktu empat puluh tahun.” (Diriwayatkan Muslim).

Imam Ahmad berkata bahwa berkata kepada kami Husain bin Muhammad yang berkata bahwa berkata kepada kami Duraid dari Salim bin Basyir dari Ikrimah dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Saliam bersabda,

“Dua orang beriman bertemu di pintu surga. Yang satu adalah orang beriman yang kaya dan satunya adalah orang beriman yang fakir ketika di dunia. Orang beriman yang fakir dimasukkan ke dalam surga dan orang beriman yang kaya tertahan sampai batas waktu yang dikehendaki Allah. Suatu saat orang beriman yang kaya dimasukkan ke dalam surga dan berjumpa kembali dengan orang beriman yang fakir. Orang beriman yang fakir berkata, “Saudaraku, kenapa engkau tertahan? Demi Allah, kulihat engkau tertahan hingga aku was-was memikirkan keselamatan dirimu!’ Orang beriman yang kaya menjawab, Saudaraku, sesungguhnya sepeninggalmu aku tertahan di tahanan yang menjijikkan dan memuakkan. Aku tidak bisa menyusulmu hingga keringat mengucur deras dari tubuhku. Jika seandainya keringat ini didatangi seribu unta yang kehausan, maka keringat tersebut membasahi dadanya’.” (Diriwayatkan Ahmad).

Thabrani berkata bahwa berkata kepada kami Muhammad bin Abdullah A-Hadhrami dan Ali bin Abdullah Ar-Razi yang berkata bahwa berkata kepada kami Ali bin Mahran Al-Aththar yang berkata bahwa berkata kepada kami Abdul Malik bin Abu Karimah dari Sufyan Tsauri dari Muhammad bin Zaid dari Abu Hazim dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang berkata bahwa saya mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya orang-orang fakir kaum Mukminin masuk surga sebelum orang-orang kaya kaum Mukminin dengan selisih waktu setengah hari dan itu berarti lima ratus tahun.”

Yang benar bahwa orang-orang fakir mendahului orang-orang kaya dengan selisih waktu empat puluh tahun. Ada kemungkinan hadits yang terakhir benar atau ada kemungkinan kedua-duanya benar.

Perbedaan jangka waktu mendahului masuk surga tergantung kepada kondisi masing-masing orang-orang fakir dan kaya. Ada di antara orang-orang fakir yang lebih dahulu masuk surga daripada orang-orang kaya dengan selisih waktu lima ratus tahun sebagaimana orang-orang yang bertauhid pelaku kemaksiatan tertahan di neraka sesuai dengan kondisi mereka.

Ada hal penting yang harus diperhatikan di sini bahwa tidak berarti orang-orang fakir yang beriman yang lebih dahulu masuk surga daripada orang-orang kaya yang beriman itu kedudukannya di surga lebih tinggi daripada orang-orang kaya yang beriman.

Justru terkadang orang yang masuk belakangan malah lebih tinggi derajatnya kendati ia didahului oleh orang lain pada saat memasukinya. Buktinya di antara umat Islam, ada tujuh puluh ribu orang Islam yang masuk surga tanpa dihisab. Dan bukan hal yang mustahil kalau sebagian orang yang dihisab itu lebih mulia daripada sebagian besar mereka yang masuk surga tanpa dihisab.

Jika orang kaya dihisab atas kekayaannya, dan ternyata ia adalah orang yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ber-taqarrub kepada-Nya dengan berbagai macam amal kebajikan dan shadaqah, maka ia lebih tinggi derajatnya daripada orang fakir yang mendahuluinya masuk surga karena orang fakir tersebut tidak bisa berbuat sebanyak yang bisa dikerjakan orang kaya.

Apalagi jika orang kaya tersebut juga kaya amal perbuatan dan selalu meningkatkan amal perbuatannya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyia-nyiakan orang yang mengerjakan amal kebajikan.

Jadi kelebihan di sini ada dua macam: kelebihan kecepatan masuk surga dan kelebihan ketinggian derajat di surga. Terkadang keduanya diberikan kepada seseorang dan terkadang tidak. Adakalanya seseorang mendapatkan kedua-duanya sekaligus dan orang lain tidak.

Ada orang yang mendapatkan kelebihan kecepatan masuk surga saja dan ada orang lain cuma mendapatkan ketinggian derajat di surga. Ini semua tergantung kepada konsekwensi kedua-duanya, atau salah satu dari keduanya atau tidak sama sekali.

__Terbit pada
Januari 7, 2022
__Kategori
News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *