UINSU Offline, Siapkah Mahasiswa ?
Dewiramedia.com – Seperti yang kita ketahui, UIN Sumatera Utara Medan menyambut Mahasiswa Baru Angkatan 2021 dengan sistem pembelajaran Daring atau Online di pada masa Covid 19. Coronavirus disease 2019 atau disingkat COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Dalam situasi wabah virus corona di Indonesia ini berdampak pada dunia pendidikan, pemerintah pusat hingga daerah memberi kebijakan meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus corona. Akan tetapi pendidikan tidak berhenti, Saat ini seluruh perguruan tinggi di UIN SU menerapkan kuliah online.
Dan UIN SU telah menyebarkan Surat Edaran Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Perkuliahan akan dilakukan secara tatap muka (luring) pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI Republik Indonesia (Kemenag RI). Nomor B-2721.1/DJ.I/PP00.9/08/2021 tentang Penyelenggaraan Perkuliahan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Tahun Akademik 2021/2022 Selama PPKM pada Masa Pandemi Covid-19.
Pelaksanaan perkuliahan, pada masa pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) WAJIB memperhatikan prinsip kesehatan dan keselamatan bagi seluruh sivitas akademika Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU). Pelaksanaan perkuliahan tatap muka terbatas dimulai pada Semester Genap TA 2021/2022 hanya bagi mahasiswa semester II (dua) angkatan 2021/2022 dan semester IV (empat) angkatan 2020/2021.
Pendapat Mahasiswa UINSU, Siapkah Offline
Berdasarkan hasil survei kepada 71 Mahasiswa/I UINSU, sebanyak 78,9% lebih memilih belajar luring secara langsung di UINSU. Mereka berpendapat bahwa Kuliah online terlalu banyak hambatan yang biasanya hadir. Sulitnya akses sinyal internet, mahalnya biaya pembelian kuota, dan kurangnya tingkat kefokusan belajar Mahasiswa/I dalam belajar online sehingga materi yang disampaikan dosen sulit untuk dicerna oleh mahasiswa.
Disamping tingginya keinginan belajar luring mahasiswa, ada 19,7 % mahasiswa yang sudah merasa nyaman dengan belajar daring. Mereka beralasan dengan belajar online mereka bisa kuliah sambil bekerja, tetapi ketika belajar luring mereka jadi tidak bisa bekerja lagi dan harus fokus pada kuliah.
Beberapa mahasiswa berpendapat, pembelajaran luring tidak akan membuat bosan justru yang membuat bosan adalah proses pembelajaran daring karena mereka tidak bisa berinteraksi secara langsung dengan teman-teman, mereka tidak bisa lebih leluasa bertukar pikiran. Para mahasiswa tidak bisa menjalin keakraban dengan teman-teman mereka karena sulitnya mereka bertemu secara langsung. Jika suatu saat mereka merasa bosan, para mahasiswa mengatakan mereka akan ikut serta dalam organisasi yang ada di UINSU agar selama perkuliahan tidak merasa jenuh. Untuk menghilangkan kebosanan jika suatu saat terjadi sebagian mahasiswa mengatakan bahwa cara yang paling tepat adalah dengan pergi berliburan baik bersama teman atau keluarga untuk menenangkan pikiran dan untuk menghibur diri.
Persiapan Mahasiswa Dalam Melaksanakan Belajar Luring
Najwa El-Khoir Hasibuan salah satu Mahasiswi semester-1 fakultas ushuluddin prodi Pemikiran Politik Islam dia mengatakan “Saya mempersiapkan diri dan mental dalam menghadapi pembelajaran luring, memperketat prokes serta, persiapan lainnya demi pembelajaran tatap muka.”
Siti Nur Hasanah salah satu Mahasiswi semester-3 fakultas Kesehatan masyarakat dan prodi ilmu kesehatan masyarakat dia mengatakan hal yang sudah saya persiapkan yang paling utama adalah mental, kesehatan, salah satunya dengan mengikuti anjuran pemerintah dengan melaksanakan vaksin dosis 1 dan dosis 2.
Rata rata hal yang sudah dipersiapkan mahasiswa adalah yang paling utama adalah kesiapan mental dan kesehatan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran luring.
Berbicara tentang vaksin, vaksin merupakan syarat utama untuk memasuki sekolah tatap muka dan juga kuliah tatap muka. Dari 71 mahasiswa yang telah disurvei, ada sebanyak 73,2 % mahasiswa/i yang telah menerima vaksin dosis 2 , sebanyak 21,1 % sudah menerima vaksin dosis 1 dan yang belum vaksin sebanyak 5,6%.
Seorang Mahasiswa Baru UIN SU, Jurusan Biologi. Khania Sabrina yang bertempat tinggal di Medan. Semester depan akan ikut melaksanakan proses pembelajaran tatap muka merasa sangat senang sekali. “Saya merasa bosan sekali ketika belajar dirumah dan sering mengalami kejenuhan. Proses belajarnya pun menjadi tidak efektif bagi saya”. Ujarnya
Dalam peoses belajar daring atau online dia juga tidak di patahkan semangat dengan selalu menerapkan niat yang lurus, menjaga kesehatan, jangan menunda-nunda tugas, memotivasi diri sendiri, aktif, rajin bertanya tentang ilmu, menjaga etika berkomunikasi daring.
Berbeda dengan pendapat seorang mahasiswa baru satu ini, Dia menganggap belajar daring sangat tidak efektif. Namun disamping itu juga dia menyatakan behwa dia sangat tidak mempermasalahkan dirinya untuk sekolah daring. “Daring tidak terlalu buruk, saya juga sangat suka.” Ujar seorang mahasiswa bernama Cintya Desrani anak Biologi angkatan 2021 yang saat ini juga menjadi Mahasiswa baru.
Memang tanpa diketahui ada sedikit hal baik yang dapat kita peroleh yaitu Mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dimanapun dan kapan pun sesui dengan keinginan dan memiliki koneksi internet dengan baik,Menghemat biaya transportasi atau pun tempat tinggal,Tanya Jawab dalam perkuliahan bersifat fleksibel karena bisa ditanyakan lewat chatinggan baik itu kepada dosen atau teman sekelas.
Tetapi dia juga Sangat Antusias ketika mendengar bahwa UINSU akan mengadakan sekolah offline dan berharap tidak hanya berita belaka yang tidak akan terjadi. Untuk mengikuti Perkuliahan Belajar Luring (Offline) dia juga sudah melakukan Vaksinasi Dosis kedua guna mencegah penyebaran virus Corona itu terjadi dikalangan mahasiswa Uinsu nanti. “Saya mengikuti aturan yang ditetapkan saja. Setuju dalam pembelajaran Offline. Asalkan pembelajaran terbatas maksimal 4 jam, supaya mencegah virus yang ada saat ini.” Ungkapnya.
Dalam hal antusias sebagian Mahasiswa menyatakan siap untuk melakukan kegiatan belajar secara langsung. Karena dipercaya mereka bahwa ketika proses belajar secara langsung pasti akan sangat efektif dan tidak mengakibatkan mahasiswa jadi malas belajar.
Banyak mahasiswa mulai mengeluhkan proses perkulihan dilakukan secara daring. Mulai adanya kebosanan dengan sistem ini, banyaknya tugas yang diberikan dosen, dan adanya kerinduan untuk berjumpa dengan kawan-kawan serta ingin merasakan kuliah tatap muka yang menurut mereka sangat membantu dalam memahami ilmu secara efektif.
Menurut Tadzkia Nasywa seorang mahasiswa jurusan Tadris Biologi “Saya kebingungan apabila mendapat tugas dari dosen, karena semua dosen kasih tugas dan tugasnya itu sangat banyak, ada yang suruh meringkas buku, ada juga dosen yang menyuruh kita membuat karangan sendiri,” keluh Mahasiswa Baru tersebut. Dia menginginkan Pelajaran lebih mudah di mengerti dan dapat bertemu langsung dengan dosen dan teman-teman nya.
Pengirim : Silvi Indria
Mahasiswi UIN Sumatera Utara