Hukum Menerima Coklat Valentine

Ini Penjelasan Buya Yahya ! Hukum Menerima Cokelat Valentine dalam Islam

Dewiramedia.com – Tentu banyak orang orang islam yang mau ketahui apa hukum menerima cokelat valentine dalam Islam?  kalian mampu mengerti jawabnya dengan menyimak araha Buya Yahya dalam chanel Al-Bahjah TV.

 

Dalam arahan yang sudah dikeluarkan bersangkutan dengan valentine day bertema, “Hukum menerima cokelat valentine”, Pengasuh Pondok Al-Bahjah ini menggambarkan dengan gamblang. Nah, ayo kita ikuti uraian Buya Yahya bersangkutan dengan hukum menerima cokelat valentine dalam Islam itu.

 

ceritanya begini,Suatu hari, Buya Yahya menemukan permasalahan, “macam apa jikalau kita memperoleh antaran maupun hadiah dari kenalan yang memestakan valentine day, misalnya cokelat maupun objek yang berwarna pink yang jadi karakteristik khas keramaian hari itu. berlanjut gimana hukum teman-teman aku yang ikut-ikutan memestakan valentine day itu?”

 

Buya Yahya meluruskan dengan lembut valentine pada anak-anak baru yang  dengan pernyataan hari kasih sayang sedunia.

 

kalian tidak butuh ikut-ikutan aduhai anak-anakku seluruhnya. Kasih rindu yang diajarkan Baginda Nabi, kasih rindu itu ialah  kasih rindu Nabi,” Jelas Buya Yahya dengan lembut.

 

“kalian mempunyai Nabi Muhammad, yang telah mengajari kasih rindu di dalam perang. (Nabi) mengajari kasih rindu pada hewan sekalipun,” imbuhnya.

 

tidak hanya itu, Buya Yahya menyatakan, jika hal valentine day itu bukan adat orang Islam, itu ialah adat di luar Islam.

 

“kalian kan mampu membaca sayangku. Apakah itu cerita seseorang yang sholeh pada Nabi Muhammad maupun tidak. Kisah valentine day ialah cerita yang memuji seseorang santo yang (tidak) bukan dari agama kita, memuji kemuliaan yang bukan kemuliaan kita,” ujar Buya.

 

dia meneruskan, “serta itu ialah kebatilan yang kalian tidak dapat ikut-ikutan, tidak dapat terbawa, semeriah apapun kegiatan itu diterdapatkan, kalian tidak dapat ikut. Yang telah terlanjur janjian, batalin. makin besar duit yang kalian keluarkan, kian besar ganjaran yang kalian temukan.”

 

bagi Buya, asal usul valentine serta bukan harinya orang Islam. akan tetapi Buya Yahya mengucapkan jikalau terdapat peranti yang dihadiahkan pada kalian pada hari valentine, jikalau bukan peranti yang pantang mampu saja dikonsumsi. bakal tapi, yang dikhawatirkan gara-gara kalian menikmati, kalian jadi terbawa.

 

“(contoh) kalian diberi oleh seseorang Kristen yang memestakan valentine day, natalan sekalipun, misalnya permen, dapat saja dikonsumsi, bukan objek yang pantang. gara-gara kalian telah diberi hadiah, tunjukkan rasa  kasihmu. Cuman pantangnya ialah jikalau ada harga pengagungan pada kemuliaan, hingga jadi pantang,” lanjut Buya Yahya dalam ceramahnya yang mampu disimak dalam channel Youtube Al-Bahjah TV.

 

Dari uraian di atas kita menemukan pesan-pesan berguna selaku selanjutnya:

 

memestakan valentine day dengan tujuan mengerjakan kemuliaan maupun pengagungan pada valentine day dekati kurang ingat pada anutan Nabi Muhammad ialah salah akibatnya jadi pantang.

 

Kita dapat menerima hadiah di hari valentine serta jikalau hadiah itu bukan peranti pantang, hingga tidak haram, akibatnya dapat dikonsumsi. apabila kita mampu pulang lagi ke nilai 1, adalah tidak tengah ikut mengerjakan pengagungan pada velentine day sampai kurang ingat pada anutan Nabi Muhammad SAW.

 

mudah-mudahan uraian hukum menerima cokelat valentine dalam Islam dari Buya Yahya itu dapat diterima.

__Terbit pada
Februari 2, 2022
__Kategori
News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *